Mewarnai dengan Cat rambut
Mewarnai dengan Cat Rambut
Mewarnai rambut dengan cat rambut jadi pilihan untuk berganti ‘suasana’ dan tampil beda. Meski membuat penampilan lebih percaya diri, cat rambut memiliki efek samping. Simak penjelasan seputar mewarnai rambut dan bagaimana cara merawat rambut berwarna.
Proses mewarnai rambut dengan cat rambut
Setiap helai rambut terdiri dari dua bagian, yaitu folikel rambut dan batang rambut. Folikel rambut berada di akar rambut dan menempel pada setiap rambut di kulit kepala, sedangkan batang rambut menonjol keluar dari folikel.
Folikel rambut mengandung sel hidup, tetapi tidak dengan batang rambut. Warna rambut berasal dari pigmen melanin yang dibuat oleh sel-sel folikel rambut. Bila produksi melanin menurun atau berhenti, rambut akan berubah menjadi abu-abu atau beruban.
Nah, mewarnai rambut akan menghilangkan atau menambah warna baru pada batang rambut. Produk cat rambut pun juga bisa berasal dari bahan alami, seperti pacar yang diperoleh dari tumbuhan.
Sementara itu, pewarna sintetis dibagi menjadi dua jenis, yaitu semi-permanen dan permanen. Pewarna semi-permanen hanya menembus lapisan terluar batang rambut dan bisa dihilangkan dengan mencuci rambut.
Di lain sisi, produk pewarna permanen dapat menyebabkan perubahan kimiawi yang meningkatkan penetrasi produk ke dalam rambut. Hal ini juga memutihkan melanin secara alami dan menciptakan molekul warna yang nantinya terjebak di batang rambut.
Alhasil, rambut Anda akan berubah sesuai dengan warna yang ditawarkan di kemasan produk pewarna rambut. Meski bersifat permanen, perubahan kimia pada rambut dapat merusak rambut dan menghilangkan melanin dari batang rambut.
Bahaya mewarnai rambut
Penggunaan produk pewarna rambut berbahan kimia tentu bisa menimbulkan efek samping terhadap kesehatan rambut. Perawatan rambut yang bisa dilakukan di salon maupun di rumah ini mengandung bahan kimia yang juga meresap ke kulit kepala.
Tidak hanya itu, partikel pewarna rambut bisa dengan mudah terhirup saat mewarnai rambut di salon. Agar Anda lebih hati-hati, berikut beberapa bahan kimia yang biasanya terkandung dalam pewarna rambut dan risikonya bagi kesehatan.
Para-phenylenediamine (PPD) memicu iritasi mata, reaksi alergi, dan zat penyebab kanker (karsinogen).
Formaldehida bersifat karsinogen dan memicu kerusakan janin di dalam rahim.
Hidrogen peroksida menyebabkan mata terasa perih seperti tersengat.
Timbal asetat dapat mengakibatkan kerusakan saraf dan sebagai karsinogen.
DMDM hydantoin yang memicu masalah pada sistem imun tubuh.
Amonia memiliki sifat racun, korosif, dan menyebabkan gangguan pernapasan.
Resorsinol dapat mengacaukan hormon tubuh dan berpotensi sebagai karsinogen.
Melihat banyaknya zat kimia berbahaya yang terkandung dalam cat rambut, tidak menutup kemungkinan bahwa mewarnai rambut menyimpan berbagai masalah kesehatan.
Benarkah cat rambut dapat menyebabkan kanker?
Beberapa dari Anda mungkin juga merasa khawatir ingin mewarnai rambut atau tidak karena cat rambut disebut dapat menyebabkan kanker.
Faktanya, hal tersebut belum dibuktikan secara ilmiah dan salah satu penelitian yang memuat hal ini berasal dari Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology.
Para peneliti menemukan bahwa cat rambut tidak berhubungan dengan penyakit kanker kandung kemih, leukimia, dan kanker payudara. Namun, para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal tersebut.
Meski begitu, ada berbagai efek samping yang ditimbulkan pewarna rambut ketika seseorang mengalami kondisi kesehatan tertentu. Sebagai contoh, beberapa kasus menunjukkan bahwa ibu hamil yang mengecat rambutnya meningkatkan risiko tumor pada bayi mereka.
Bolehkah ibu hamil mewarnai rambut?
Meski cukup terbatas, sejumlah penelitian melaporkan bahan kimia yang ditemukan dalam cat rambut semi-permanen dan permanen tidak terlalu beracun dan aman digunakan selama kehamilan.
Tidak hanya itu, hanya sedikit pewarna rambut yang dapat diserap oleh kulit dan menyisakan sedikit pewarna rambut yang berdampak pada janin. Itu sebabnya, beberapa ahli menganggap bahwa jumlah kecil ini tidak berbahaya bagi kesehatan janin.
Bila Anda ragu untuk mewarnai rambut saat hamil, ada beberapa pilihan lainnya yang bisa Anda pertimbangkan. Sebagai contoh, menerapkan highlight pada rambut untuk mengurangi risiko pewarna menyentuh kulit kepala.
Dengan demikian, kulit tidak akan menyerap bahan kimia ke dalam aliran darah. Jika Anda masih ragu, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan solusi yang lebih baik.



Komentar
Posting Komentar